Macam - Macam Reduplikasi Bahasa Indonesia Menurut beberapa Ahli
Macam - Macam Reduplikasi
Menurut Beberapa Ahli
1.
Ramlan (1985 : 69) membagi kata ulang
(reduplikasi) berdasarkan cara mengulang bentuk dasarnya menjadi empat golongan
:
a.
Pengulangan Seluruh
Pengulangan seluruh ialah
pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi
dengan proses pembubuhan afiks.
Contoh:
Sepeda => sepeda-sepeda
Buku => buku-buku
Kebaikan => kebaikan-kebaikan
b.
Pengulangan Sebagian
Pengulangan sebagian adalah
pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya, dengan kata lain bentuk dasar tidak
diulang seluruhnya. Hampir semua bentuk dasar pengulangan golongan ini berupa
bentuk kompleks.
Contoh :
Lelaki => bentuk dasar laki
Tetamu => bentuk dasar tamu
Beberapa => bentuk dasar berapa
c.
Pengulangan Yang Berkombinasi Dengan Proses Pembubuhan Afiks
Dalam golongan ini bentuk dasar diulang seluruhnya dan
berkombinasi dengan proses
pembubuhan afiks, maksudnya pengulangan itu
terjadi bersama-sama dengan proses pembubuhan afiks dan bersama-sama pula
mendukung satu fungsi.
Contoh :
kereta-keretaan => bentuk dasar kereta
gunung-gunungan => bentuk dasar gunung
kekanak-kanakan =>
bentuk dasar kanak
d.
Pengulangan Dengan
Perubahan Fonem
Kata ulang yang pengulangannya
termasuk golongan ini sebenarnya sangat sedikit.
Contoh :
gerak => gerak-gerik
robek => robak-rabik
serba => serba-serbi
rebut => berebut-rebutan
2.
Adapun Macam-Macam dari Kata Ulang Yang
Dikemukakan dalam Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia,2017-
journal.unj.ac.id
a.
Kata Ulang Sebagian (Dwipurna)
Proses reduplikasi pada kata ulang jenis ini hanya
terjadi pada sebagian unsur kata saja. Pengulangan terjadi hanya di bagian suku
awal kata atau dapat juga ditambah akhiran. Contoh pengulangan pada suku awal
kata dasar antara lain:
1)
Lelaki : proses reduplikasi pada suku
“la” dari kata dasar laki. Akan tetapi selanjutnya mengalami pelemahan sehingga
menjadi ‘e’. Dan kata ulang yang terbentuk adalah lelaki.
2)
Leluhur : proses reduplikasi pada suku
“lu” dari kata dasar luhur. Selanjutnya mengalami pelemahan sehingga menjadi
‘e’. Dan kata ulang yang terbentuk adalah leluhur.
Contoh lain adalah kata ulang yang mendapat akhiran,
antara lain:
Pepohonan Bebatuan
b.
Kata Ulang Utuh (Dwilingga)
Pada kata
ulang utuh, proses reduplikasi terjadi pada seluruh bentuk kata. Bentuk kata
yang dimaksud di sini adalah kata dasar ataupun kata berimbuhan. Contoh kata
ulang utuh diantaranya : anak-anak, jenis-jenis, ibu-ibu, bapak-bapak.
c.
Kata Ulang Berubah Bunyi (Dwilingga
Salin Suara)
Perubahan suara menjadi ciri khas pada kata ulang jenis ini.
Reduplikasi pada jenis kata ulang ini terjadi pada seluruh bentuk dasar kata.
Contohnya: sayur- mayur, bolak-balik, lauk-pauk, gerak-gerik, teka-teki,
serba-serbi.
d.
Trilingga, yaitu pengulangan morfem asal
sampai dua kali, dalam bahasa jawa, misalnya : dag-dig-dug (gemetar), bas-bis-bus
(bicara bohong) dan dar-der-dor (bunyi letupan).
e.
Kata Ulang Berimbuhan
Proses reduplikasi terjadi pada kata dasar dan sekaligus mendapat imbuhan.
Contohnya: bersalam-salaman, tukar-menukar, rumah-rumahan, anak- anakan.
f.
Kata Ulang Semu
Kata ulang ini sebenarnya adalah kata dasar. Akan tetapi jika dilihat dari struktur
katanya terlihat seperti kata ulang utuh. Contoh: kupu-kupu, empek- empek,
ubur-ubur, ubun-ubun, cumi-cumi, pura-pura.
3.
Menurut Soegijo ( 1998 :53)
Reduplikasi
adalah proses morfologis dalam rangka pembentukan kata ulang.
Berdasarkan cara mengulang bentuk dasarnya,
reduplikasi dapat digolongkan menjadi empat macam, yakni :
a.
Reduplikasi Seluruh Bentuk Dasarnya
Dalam proses ini seluruh bentuk dasarnya diulang
secara penuh,baik bentuk dasar primer atau pun sekunder.
1)
Bentuk dasar primer :
Buku - Buku-Buku
Minum - Minum-Minum
Bagus - Bagus - Bagus
2)
Bentuk Dasar Sekunder :
a)
Bentuk Pen-
Pemirsa -
Pemirsa - Pemirsa
Pendiri -
Pendiri - Pendiri
b)
Bentuk Per-
Pekerja - Pekerja - Pekerja
Pelajar - Pelajar - Pelajar
c)
Bentuk Ke-
Ketua - Ketua - Ketua
Kekasih - Kekasih - Kekasih
d) Bentuk
(Pen-An)
Pembelian - Pembelian - Pembelian
Pengendalian - Pengendalian – Pengendalian
e)
Bentuk (Per-An)
Persatuan - Persatuan-Persatuan
Pertanian - Pertanian- Pertanian
f)
Bentuk (Ke-An)
Kedatangan - Kedatangan-Kedatangan
Keharusan - Keharusan- Keharusan
g)
Bentuk –An
Bantuan - Bantuan-Bantuan
Lapisan - Lapisan- Lapisan
b.
Reduplikasi Sebagian Bentuk Dasarnya
Reduplikasi
sebagian banyak sekali ragamnya. Reduplikasi ini ditentukan oleh bentuk dasar
yang akan diulang. Reduplikasi bentuk dasar primer mempunyai polanya sendiri.
Sedangkan reduplikasi bentuk dasar sekunder banyak polanya.
Reduplikasi
bentuk dasar primer mengambil pola hanya silabe depannya yang diulang. Karena
itu, reduplikasi ini kita sebut reduplikasi suku depan. Reduplikasi suku depan
ini lazimnya disertai juga dengan variasi fonem. Fonem vokal suku depan itu
lazimnya berubah menjadi /∂/.
1)
Reduplikasi Bentuk Dasar Primer
Contoh :
Saji – Sesaji
Suatu –
Sesuatu
2)
Reduplikasi Bentuk Dasar Sekunder
a) Bentuk
Men-
Mengelus - Mengelus-Elus
Menarik - Menarik - Narik Atau Tarik - Menarik
b) Bentuk
Di-
Diusap - Diusap-Usap
Dicubit - Dicubit - Cubit
c) Bentuk
Men-Kan
Membawakan -
Membawa - Bawakan
Melepaskan - Melepas - Lepaskan
d) Bentuk
Di-Kan
Dilukiskan - Dilukis - Lukiskan
Dirangkaikan -
Dirangkai - Rangkaikan
e) Bentuk
Men-I
Melempari - Melempar - Lempari
Menulisi - Menulis - Nulisi
f) Bentuk
Di-I
Dipijiti - Dipijit - Pijiti
Ditanami - Ditanam – Tanami
g) Bentuk
Men-Kan + Per
Mempertahankan -
Mempertahankan - Tahankan
Mempersamakan -
Mempersamakan - Samakan
h) Bentuk
Ber-
Berkata - Berkata - Kata
Berdua - Berdua - Dua
i)
Bentuk Se-
Seorang - Seseorang Atau Seorang-Seorang
Sekali - Sekali - Sekali Atau Sesekali
-
Sekali - Kali
j)
Bentuk – An
Daunan - daun - daunan atau dedaunan
Tumbuhan - tumbuh - tumbuhan atau tetumbuhan
k) Bentuk
Majemuk
Kapal
Api - kapal api - kapal
api atau kapal - kapal api
Rumah
Sakit - rumah sakit - rumah sakit atau rumah - rumah
sakit
c.
Reduplikasi Dengan Variasi Fonem
Pada prose ini, reduplikasi itu disertai dengan
variasi atau perubahan fonem bentuk dasarnya, baik variasi fonem vocal atau fonem
konsonannya.
1) Reduplikasi
Dengan Variasi Fonem Vocal
Contoh : Basa
- Basa
- Basi
Balik - Bolak – Balik
2) Reduplikasi
Dengan Variasi Fonem Konsonan
Contoh : Ramah
-
Ramah – Tamah
Lauk -
Lauk-Pauk
d.
Reduplikasi Dan Afiksasi Secara Simultan
Pada proses ini, reduplikasi dan afiksasinya terjadi
secara simultan. Kesimultanannya itu dapat kita lihat dari segi maknanya. Sama
halnya dengan konfiks, kedua unsur afiks itu melekatnya secara simultan yang
dapat dilihat dari segi kebersamaan makna dan fungsi yang didukungnya. Demikian
pula reduplikasi dan afiksasi yang simultan, juga ditandai oleh kebersamaan
makna dan fungsi yang didukungnya. Hal itu dapat dilihat pada contoh-contoh
berikut:
Minum-minuman
, makan-makanan
Tumbuh-tumbuhan,
daun-daunan
Orang-orangan,
anak-anakan
Dokter-dokteran,
rumah-rumahan
4.
Menurut Simatupang (1979) bentuk-bentuk reduplikasi
terdiri atas :
a.
Reduplikasi Morfemis
1)
Reduplikasi Penuh
a)
R tanpa afiks
Contoh
: anak-anak,
meja-meja, bapak-bapak
b)
R dengan afiks
terdiri atas :
· R dengan prefiks
Contoh : memukul-mukul
pukul-memukul
· R dengan Simulfiks
Contoh : ke(k)anak-(k)anakan
melambai-lambaikan hormat-menghormati
· R dengan sufiks
Contoh : besar-besaran
· R dengan infiks
Contoh : gilang-gemilang
2)
Reduplikasi penuh
dengan perubahan fonem (Rperf = perubahan fonem
di mana f dapat berupa K = konsonan atau V= vocal)
a)
Rperf tanpa afiks
Contoh : sayur-mayur
bolak-balik
b)
Rperf dengan afiks
Contoh : beramah-tamah
c)
Rperf dengan simulfiks
Contoh : keramah-tamahan
b.
Reduplikasi Parsial
1)
Rp dengan afiks
Contoh : dedaunan
c.
Reduplikasi Semantis
1)
Rs tanpa afiks
Contoh : sopan-santun
2)
Rs dengan afiks
Contoh : menghancur-leburkan
DAFTAR PUSTAKA
Ramlan, M. 1985. Ilmu
Bahasa Indonesia, Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV
Karyono
Kridalaksana, Harimukti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah
Dr.Soegijo. 1989. Morfologi Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP
Semarang Perss.
Putri, R. A. 2017. Analisa Kontrasitif Reduplikasi Bahasa
Jawa dengan Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia,
2-3.
Aryani,
Evi.2011.Analisa Penggunaan Reduplikasi
pada Buku Cerita Anak Bergambar. Skripsi Sarjana pada FBS UNY Yogyakarta :
tidak diterbitkan.
Simatupang, M.D.S. 1983. Reduplikasi Morfemis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan
Komentar
Posting Komentar