Unsur Intrinsik dan Ekstrinasik Cerpen
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM CERPEN
Cerpen (cerita pendek) adalah jenis karya sastra yang
disajikan dalam bentuk tulisan yang mana berisikan kisah atau cerita pendek
yang di uraikan secara singkat dan jelas. Cerpen biasanya hanya berisikan suatu
konflik atau masalah saja dan disertai penyelesaian konflik/masalahnya.
Ciri Ciri Cerpen
Beberapa ciri dari sebuah cerpen adalah
sebagi berikut :
·
Jumlah kata dalam cerpen pendek,
biasanya tidak lebih dari 10 ribu kata.
·
Isi dari cerpen harus singkat, jelas dan
padat
·
Tema atau ceritanya berisikan pengalaman
hidup sehari-hari baik pengalaman hidup penulis sendiri ataupun orang lain
·
Karakter tokoh dalam cerpen tidak
dibahas secara mendalam
·
Konflik yang timbul dalam cerita hanya
satu konflik saja
·
Adanya penyelesaian konflik dalam cerita
·
Cerita dalam cerpen bersifat fiksi
Dalam pembuatan sebuah cerpen terdapat dua unsur yaitu
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur ini terikat kuat dalam
pembuatan cerpen agar terlihat baik dan dapat membawa pembaca menikmati alur
ceritanya dengan baik.
Ø Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun
sebuah karya sastra, dalam hal ini cerpen dari dalam karya sastra itu sendiri.
Unsur intrinsik dalam cerpen terdiri dari :
1.
Tema
Tema merupakan suatu pokok masalah yang
mendasari sebuah cerita (gagasan pokok). Tema biasanya tidak disajikan secara
langsung namun tersirat dan dapat disimpulkan sendiri oleh pembaca.
2.
Tokoh
Penokohan adalah pemberian watak pada tokoh
dalam cerita. Pemberian sifat/ watak atau karakter tiap tokohnya akan terlihat
dari tingkah laku, fikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Metode penokohan terdapat dua jenis, yaitu metode analitik dan metode dramatik.
·
Metode analitik merupakan
penokohan yang dipaparkan secara langsung seperti baik hati, pemarah, keras
kepala, jahat, dan lain sebagainya.
·
Sedangkan metode dramatik
merupakan penokohan yang dipaparkan secara tidak langsung yaitu melalui dialog
antar tokoh, penggambaran sifat dan perilaku atau cara fikir.
Selain dua hal diatas penokohan juga dibedakan
menurut penampilan tokohnya yaitu protagonis dan antagonis.
·
Protagonis adalah tokoh
yang memerankan watak jujur, baik, suka menolong, dan lainnya yang baik baik.
·
Antagonis adalah tokoh
yang memerankan watak licik, tidak jujur, jahat, pembohong, dan lainnya yang
buruk buruk.
·
Tritagonis adalah tokoh
yang menjadi penengah atau penghubung antara protagonis dan antagonis. karakter
tritagonis mengarah sama seperti protagonis.
3.
Setting/ latar
Setting atau latar dalam sebuah cerita bisa
berupa tempat, suasana, atau waktu. Terdapat tiga unsur utama dalam
setting/latar yaitu :
·
Latar tempat, terkait
tempat terjadinya peristiwa dalam cerpen
·
Latar waktu, terkait kapan
peristiwa tersebut terjadi
·
Latar suasana, terkait
suasana atau perasaan dalam suatu peristiwa
4.
4. Sudut
pandang
Sudut pandang adalah cara pandang pengarang
dalam menceritakan sebuah cerita. Sudut pandang mampu menempatkan pengarang
maupun pembaca untuk menjadi tokoh utama atau orang lain dalam cerita. Terdapat
3 kata ganti orang dalam sudut pandang :
·
Sudut pandang orang
pertama, yaitu pandangan penulis seolah-olah ia terjun langsung sebagai tokoh
utama dalam ceritanya. Contoh : aku, saya, gue (tunggal) ; kami, kita (jamak)
·
Sudut pandang orang kedua,
yaitu pandangan penulis seolah-olah penulis sedang bercerita. Contoh : kamu
(tunggal), kalian (jamak)
·
Sudut pandang orang
ketiga, pandangan penulis seolah-olah penulis merasakan, mengetahui, mengalami
apa yang terjadi pada tokoh cerita tersebut. Contoh : dia (tunggal), mereka
(jamak)
5.
Alur atau plot
Alur atau plot merupakan jalannya sebuah
cerita. Urutan cerita biasanya berdasarkan waktu, kejadian sebab akibat, atau
lainnya. Secara garis besar dan yang paling umum, alur cerita dimulai
dengan perkenalan atau pertemuan antar tokoh, munculnya konflik, konflik
memuncak, puncak konflik atau klimaks, penyelesaian konflik, lalu akhir
(perpisahan atau hasil dari solusi konflik). Alur juga bisa dimodifikasi sesuai
dengan keinginan penulis misal kisah akibat-sebab atau plot maju mundur antara
sebab dan akibat. Dalam sebuah cerita, alur dibuat oleh penulis untuk
membuat tahapan-tahapan dalam cerita, sehingga isi cerita tidak membinggungkan
pembaca. Alur cerita yang digunakan terbagi beberapa jenis, yaitu :
·
Alur Maju atau alur
progresif, yaitu alur yang bergerak maju dengan tahapan cerita yang
menceritakan kejadian secara berurutan, mulai dari awal, tengah dan akhir.
Biasanya dimulai dari pengenalan masing-masing karakter tokoh, timbulnya
konflik, puncak dari konflik, pemecahan konflik, penyelesaian konflik.
·
Alur Mundur atau alur
regresif, yaitu tahapan cerita yang menceritakan kejadian akhir sebuah cerita,
kemudian mundur kebelakang mengingat kembali bagaimana kisah itu terjadi.
·
Alur Campuran atau
alur gabungan, yaitu kombinasi dari alur maju dan alur mundur, tahapan dalam
cerita bisa berurutan kemudian disisipi kisah mundur kebelakang atau selang
seling dari alur maju dan mundur.
6.
Amanat
Amanat merupakan ajaran atau pesan yang
tersirat dalam isi cerita, sehingga dibutuhkan pemahaman dari
pembaca. Ajaran/pesan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif.
7.
Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah ciri khusus penulis
dalam menggambarkan atau melukiskan isi ceritanya dengan penggunaan kata,
uangkapan, majas, yang digunakannya.
Ø Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada
diluar sebuah karya sastra (cerpen), namun secara tak langsung mempengaruhi isi
dari karya sastra tersebut. Beberapa unsur ekstrinsik yang berkaitan dengan
pembuatan sebuah karya sastra, diantarnya :
1.
Latar Belakang Pembuatan/Penciptaan
Latar belakang pembuatan sebuah cerita adalah
dasar yang bermaksud/bertujuan memberikan pemahaman kepada pembaca apa dan
mengapa sebuah karya sastra dibuat. Atau memberi pemahaman apa yang ingin
penulis sampaikan kepada pembaca.
2.
Latar belakang Pengarang
Latar belakang pengarang juga merupakan
hal paling berpengaruh terhadap pembuatan cerita. Latar belakang pengarang
berupa :
·
Biografi : biografi tentang riwayat
hidup penulis, tentang pendidikannya
·
Aliran sastra : seorang penulis memiliki
aliran sastranya sendiri yang menjadi ciri khasnya. Latar belakang penulis juga
disertai aliran cerita yang disukainya.
·
Kondisi Psikologis : Suatu keadan
psikologis pengarang yang berupa pemilihan tema, bahasa yang digunakan, alur
yang dipakai, pandangan hidup pengarang, keyakinan dan lain sebagainya.
3.
Situasi/Keadaan Masyarakat
Situasi yang sedang berkembang atau
terjadi di tengah-tengah masyarakat, seperti ideologi, politik, sikap sosial,
budaya, dan juga kondisi perekonomian masyarakat. Latar budaya masyarakat
muncul dalam cerita dapat dituliskan dalam bentuk setting maupun muncul dalam
dialog tokoh, atau pada narasi penulis.
repost dari : https://dosenbahasa.com/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik
Komentar
Posting Komentar